Semoga bermanfaat :)
Tuna
grahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai
kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah bahasa asing yang digunakan
diantaranya adalah mental retardation, mentally retarded, mental deficiency,
mental defective, dan lain-lain.
Tuna grahita atau terbelakang mental
merupakan kondisi di mana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan
sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal. Karakteristik umum
tuna grahita diantaranya adalah keterbatasan intelegensi, keterbatasan sosial,
keterbatasan fungsi-fungsi mental lainnya.
Klasifikasi anak tuna
grahita adalah sebagai berikut :
a.
Tuna grahita ringan
Tuna
grahita ringan disebut juga moron
atau debil. Memiliki IQ antara 68-52
menurut Binet, sedangkan menurut skala Weschler memiliki IQ 69-55. Mereka masih
bisa belajar membaca menulis, dan berhitung sederhana. Dengan bimbingan dan
pendidikan yang baik, anak tuna grahita ringan dapat memperoleh penghasilannya
sendiri. Pada umumnya anak tuna grahita ringan tidak mengalami gangguan fisik.
Mereka secara fisik tampak seperti anak normal pada umumnya.
b.
Tuna grahita Sedang
Anak tuna grahita sedang disebut juga embesil. Kelompok ini memiliki IQ 51-36
pada Skala Binet dan 54-40 pada Skala Weschler. Anak tuna grahita sedang hanya
bisa mencapai kemampuan mental seperti anak tujuh tahun. Mereka dapat dididik
mengurus diri sendiri, melindungi diri dari bahaya, berjalan di jalan raya,
berlindung dari hujan, dan sebagainya. Anak tuna grahita sedang sangat sulit
bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti belajar berhitung,menulis,
membaca, dsb. Dalam kehidupan sehari-hari anak tuna grahita sedang membutuhkan
pengawasan yang terus-menerus.
c.
Tuna grahita Berat
Kelompok
anak tuna grahita berat sering disebut idiot.
Kelompok ini dapat dibagi menjadi tuna grahita berat dan sangat berat. Tuna grahita
berat memiliki IQ antara 30-20 menurut Skala Binet dan antara 39-25 menurut
Skala Weschler. Tuna grahita sangat berat memilik IQ di bawah 19 menurut Skala
Binet dan IQ di bawah 24 menurut SkalaWeschler. Kemampuan maksimal yang dapat
dicapai kurang dari tiga tahun. Anak tuna grahita berat memerlukan bantuan
perawatan secara total dalam hal bina diri, bahkan mereka memerlukan
perlindungan dari bahaya sepanjang hidupnya.
Level
Keterbelakangan
|
IQ
|
|
Stanford Binet
|
Skala Weschler
|
|
Ringan
|
68-52
|
69-55
|
Sedang
|
51-36
|
54-40
|
Berat
|
32-20
|
39-25
|
Sangat Berat
|
> 19
|
> 24
|
Sedangkan
secara klinis, tuna grahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau ciri-ciri
jasmaniah sebagai berikut :
a.
Sindroma
down – mongoloid; dengan ciri-ciri wajah has mongol , mata sipit dan miring ,
lidah dan bibir teba dan suka menjulur jari kaki melebar, kaki dan tangan
pendek, kulit kering , tebal, kasardan keriput, dan susunan geligi kurang baik.
b.
Hidrosefalus
(kepala besar berisi cairan); dengan ciri kepala besar, raut muka kecil,
tengkorak sering menjadi besar
c.
Mikro
sefalus dan makro sefalus dengan ciri-ciri ukuran kepala tidak proporsional
(terlalu kecil dan terlalu besar)
`
Tuna grahita
dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
a.
Genetik
·
Kerusakan
atau kelainan biokimiawi
·
Abnormalitas
kromosomal
·
Anak
tuna grahita yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada umumnya adalah sindroma
down dengan IQ antar 20 – 60 dan rata-rata memiliki IQ 30 – 50
b.
Pada
masa sebelum kelahiran
·
infeksi
rubela
·
faktor
resus
c.
Pada
saat kelahiran
Retardasi
mental atau tuna grahita yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi pada saat
kelahiran adalah luka-luka pada saat kelahiran, sesak napas, dan lahir prematur.
d.
Pada
saat setelah lahir
Penyakit-penyakit
akibat infeksi misalnya : meningitis (peradangan dalam selaput otak) dan
problema nurisi yaitu kekurangan gizi misanya : kekurangan protein yang
diderita bayi dan awal masa kanak-kanak dapat menyebabkan tuna grahita
e.
Faktor sosio kultural
Sosio
kultural atau sosial budaya lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan
intelektual manusia
f.
Gangguan
metabolisme atau nutrisi
·
Pheniketanuria.
Gangguan pada metabolisme asam amino, yaitu gangguan pada enzim peniketo nuria
·
Gargoylisme.
Gangguan metabolosme SACCHAride dalam hati, limpa kecil,
·
Cretinisme.
Gangguan pada hormon tiroid yang dikenal karena defisiensi yodium.
No comments:
Post a Comment